Senin, 22 Januari 2018
Kamis, 31 Agustus 2017
Selasa, 29 Agustus 2017
Kata kata bijak
Jangan iri atas keberhasilan oranglain, karena kamu tidak mengetahui apa yang telah ia korbankan untuk mencapai keberhasilannya itu.
Rabu, 01 Oktober 2014
kurikulum 2013
- ada yg bisa bantu bikinin rpp kurikulum 2013 untuk kelas 8 nggak y mapel bahasa indonesia
Rabu, 20 November 2013
Minggu, 17 November 2013
TANGISAN DAN JERITAN HATI...................
///
maafkan aku shobat.........
aku tau apa yang dalam perasaanmu....
dan seharusnya engkau tau apa yang ada dalam perasaanku
cinta bukan harus diungkapkan lewat bibir tetapi harus di mengerti lewat sikap dan tutur sapa
dari situlah,kamu akan mengerti
ada atau tidak ada nya cinta itu dalam diri seseorang.....
kekecewaan membuat diriku makin tabu
dalam persoalan seperti ini.,
aku mencoba untuk lari dari kenyataan ini
walaupun pelarianku ini membuat aku terjatuh dan terluka
dan
setelah kutenggok ternyata luka itu berdarah walaupun aku tau hanya engkau yang dapat mengobatinya.......
walaupun tak mungkin engkau mau mengobati luka ku ini........
buat sahabat kecilku
admin
Jumat, 19 Juli 2013
ini lah kenyataannya
PENTING
BUAT PELAUT....SANGAT SANGAT PENTING UNTUK DIKETAHUI OLEH SELURUH
PELAUT INDONESIA DAN SEMUA PIHAK2 TERMASUK LEMBAGA2 PEMERINTAH MAUPUN
SWASTA YANG BERKEPENTINGAN DENGAN "KPI" BAHWA SEJAK DESEMBER 2009 SAMPAI
SEKARANG INI "KESATUAN PELAUT INDONESIA" SAMA SEKALI TIDAK MEMILIKI
PENGURUS PUSAT YANG SAH KARENA KONGRES KPI VII DESEMBER 2009 BUBAR SAAT
SELURUH STATUS PENGURUS PUSAT K.P.I SUDAH DEMISIONER.
KETUA
KONGRES VII DESEMBER 2009 SAAT ITU SAMPAI SEKARANG INI BELUM DAN TIDAK
AKAN PERNAH MENGELUARKAN SURAT KEPUTUSAN (SK) PENGANGKATAN KETUA UMUM
MAUPUN SEKERTARIS UMUM KARENA BELUM TERJADI PEMILIHAN PENGURUS LAGI
SAMPAI SEKARANG INI (WAJIB MELAKSANAKAN KONGRES LUAR BIASA YANG DIHADIRI
OLEH PESERTA YANG SAMA PADA KONGRES VII KPI 2009).
MENURUT
KETENTUAN HUKUM : ORGANISASI "KPI" MASIH TETAP BERADA DALAM TANGGUNG
JAWAB KETUA KONGRES VII KPI DESEMBER 2009 DAN TETAP TIDAK ADA PENGURUS
PUSAT (PP KPI) SAMPAI KETUA KONGRES TERSEBUT DIATAS MELAKSANAKAN
"KONGRES LUAR BIASA" MEMILIH KEPENGURUSAN PUSAT SECARA DEMOKRATIS OLEH
PESERTA KONGRES YANG SAMA PERNAH HADIR PADA KONGRES VII DESEMBER 2009 DI
SHERATON HOTEL.
HARAP SEMUA PELAUT-PELAUT WASPADA WASPADA
WASPADA ADANYA PENIPUAN DAN HATI HATI ADANYA OKNUM-OKNUM YANG MENGAKU
DIRI SEBAGAI PENGURUS PUSAT K.P.I DAN SEDANG BERUSAHA MEMBUAT CABANG2
ABAL2 DIBEBERAPA DAERAH YANG JELAS TIDAK SAH DAN ILEGAL DEMI MENCARI
KEUNTUNGAN KEPENTINGAN PRIBADI MEREKA. SALAM PELAUT ! SILAHKAN SEBARKAN
AGAR JANGAN SAMPAI MAKIN BANYAK SAUDARA2 KITA PELAUT TERTIPU !!!
Terjadi pemerasan dalam pembuatan KTKLN di KPI dengan pemaksaan masuk
anggota harus membayar ratusan ribu padahal oleh pemerintah pembuatan
KTKLN tersebut 100% GRATIS tapi dengan licik mereka kerja sama dengan si
Jumhur dari BPN2TKI dicurigai ada bagi2 hasil. Masalah yang penting
lagi sudah waktunya pendidikan sesuai STCW recommendasi Manila
diusahakan oleh KPI kepada ribuan pelaut Indonesia secara GRATIS tapi
belum ada tanda2 kemampuan padahal dahulu di KPI PRIOK dibawah pimpinan
pak Hanneman Suria beberapa tahun berturut turut dia berhasil melakukan
kerja sama dengan DirJenHubla memberikan pendidikan 100% GRATIS kepada
ribuan pelaut yang terdiri dari 12 macam sertifikasi stcw'95, nah KPI
sekarang apa kerjanya ? apalagi pengurusnya TIDAK SAH karena mengangkat
diri sendiri tidak melalui pemilihan secara demokratis di kongres karena
kongres bubar.
Ketidak mampuan mereka di KPI Cikini dan Priok
menjalankan organisasi sudah jelas karena mereka hanya memanfaatkan
organisasi buat kepentingan pribadi2 mereka: Hanafi Rusrandi ex Oiler,
Matias Thambing orang politik bukan pelaut, juga Sonny Patiselano bukan
pelaut hanya sekolah pelayaran jurusan administrasi (tatalaksana), Harry
ex koki, Toto sama sekali bukan pelaut semuanya cuma memanfaatkan
organisasi demi kepentingan pribadi besar kecurigaan banyak pihak
disogok supaya bungkam makanya KPI sama sekali tidak berfungsi bagi
sangat banyak pelaut Indonesia dan kasus2 pelaut tidak dapat ditangani
karena tidak mampu.
Mereka telah menghalakan segala cara demi
keuntungan pribadi tidak perduli dengan kepentingan puluhan bahkan
ratusan ribu pelaut Indonesia menjadi korban tidak tertangani.
Langganan:
Postingan (Atom)